Sebandingkah manfaat rokok terhadap mudharatnya?

on Senin, 23 Januari 2012
Allah Ta’ala berfirman :
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfa`at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa`atnya". (Q.S. Al Baqoroh : 219)
Rokok mungkin mendatangkan manfaat bagi sebagian manusia, di antaranya para pedagang rokok, pengusaha pabrik rokok, para pekerja yang terkait langsung ataupun tidak langsung dengan industri rokok, dan tentu saja cukai yang diterima oleh Pemerintah. Akan tetapi, benarkah pendapatan cukai rokok oleh pemerintah sebanding dengan biaya yang dikeluarkan terkait konsumsi tembakau ? Marilah kita baca komentar Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau dalam artikel “Cukai Tidak Kurangi Konsumsi RokokKamis, 18 Februari 2010 | 03:46 WIB :

“Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau Farid A Moeloek mengatakan, pendapatan dari cukai yang dibayar para perokok harus dialokasikan untuk pelayanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, dan olahraga. ”Berdasarkan data Departemen Kesehatan tahun 2001, biaya yang dikeluarkan terkait konsumsi tembakau Rp 127 triliun, termasuk biaya pengobatan sakit, kecacatan, dan kematian dini terkait tembakau. Penerimaan cukai waktu itu sebesar Rp 16,5 triliun,” ujarnya. (INE)http://kesehatan.kompas.com/read/2010/02/18/03461776/Cukai..Tidak.Kurangi.Konsumsi.Rokok
Dokter Subagyo Partodiharjo mengatakan : “Narkoba secara langsung merusak fisik, mental dan moral serta membunuh diri pemakainya sendiri. Sedangkan rokok selain merusak diri pemakai sendiri, juga merusak istri dan anak-anaknya.
Selain itu penderitaan yang diakibatkan oleh rokok lebih luas dan berjangka panjang. Karena jangka panjang kerugiannyapun lebih banyak.
Untuk skala nasional, biaya untuk menanggulangi dampak negatif rokok lebih besar daripada dana yang diperoleh dari pemasukan industri rokok. Untuk pemakaian yang meluas di masyarakat seperti di Indonesia, dampak negatif dari konsumsi rokok adalah tingkat kesehatan yang rendah, angka kematian yang tinggi, tingkat kecerdasan yang rendah, tingkat cacat tubuh bawaan yang tinggi dan kemiskinan yang merata. Pemasukan yang didapat oleh negara dari cukai/pajak rokok, tidak akan cukup untuk memperbaiki dampak negatif berupa keadaan yang menyedihkan tersebut di atas.” [1]
Dari sisi rohani, tak terkirakan nilai kerusakan mental generasi muda calon penerus pemimpin bangsa. Berapa banyak dari mereka yang kemudian menjadi budak narkoba.


[1] “KENALI NARKOBA & MUSUHI PENYALAHGUNAANNYA”, diterbitkan oleh Lembaga Kesehatan Preventif (LKP) Yayasan Karya Bhakti.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar