Berhenti Merokok

on Senin, 23 Januari 2012
Seorang perokok yang ingin berhenti merokok biasanya mengeluh sulit menghentikan kebiasaan merokok itu. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
- Sifat addictive pada nikotin
- Eksternal
- Internal
Sifat Addictive pada nikotin.
Sebagaimana telah dibahas di depan, nikotin adalah salah satu zat yang terdapat dalam tembakau, dan dia bersifat addictive -menyebabkan seseorang kecanduan-, ingin menghisap, menghisap dan menghisap terus rokoknya. Ia memaksa si perokok untuk -mau tidak mau- merasa ketagihan.

Eksternal
Seseorang yang semula bukan perokok, karena pergaulannya sehari-hari dengan para perokok, lama kelamaan, karena rasa ingin tahu dan setia kawannya, ia bisa terpengaruh dan mungkin akan mencoba. Dan karena sifat nikotin yang addictive, akhirnya ia terjebak dengan kebiasaan baru itu. Tatkala ia mencoba untuk berhenti, teman-teman sepergaulannya akan mempengaruhi agar ia jangan berhenti merokok. Kecuali kalau ia berusaha mencari teman baru yang bukan perokok.
Sementara itu, iblis -yang dilaknat Allah- telah bersumpah akan menyesatkan manusia dari jalan Allah Ta’ala yang lurus, akan senantiasa menggoda manusia yang dapat dipengaruhinya dari muka, belakang, kiri, kanan mereka (Q.S.Al A’raf 16-17), senantiasa berusaha mempengaruhi manusia agar bermaksiat pada Allah Ta’ala dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menghisap rokok.
Manusia yang telah masuk perangkap syetan akan menganggap perbuatan buruknya sebagai perbuatan baik, begitu pun dengan rokok. Iapun akan mencari berbagai dalih untuk mempertahankan anggapan kelirunya itu.
Firman Allah :
Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih. (Q.S.AnNahl : 63)
Juga firman-Nya :
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". (Q.S. Al Hijr : 39 -40)
Melalui asap rokok, misi syetan untuk melalaikan manusia dari mengingat Allah Ta’ala dimudahkan. Ia jejalkan argumen-argumen yang masuk akal bagi manusia yang digodanya, untuk menyatakan bahwa merokok itu baik, bukan maksiat.
Firman Allah Ta’ala :
Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).(Q.S. An Naml : 4)
Internal
Tatkala seseorang memutuskan untuk berhenti merokok, mungkin ia akan menghadapi kendala dari dalam dirinya sendiri, yaitu nafsu. Di antaranya, gengsi atau rasa malu jika diejek oleh teman-teman lama sesama perokok, rasa gengsinya akan mengatakan : “ah, saya kok mengalah untuk berhenti merokok” , dan lain sebagainya. Karena pada dasarnya nafsu selalu menyuruh kepada kejahatan. Firman Allah Ta’ala :
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Yusuf : 53)
Kemudian, marilah kita coba merenungkan dan resapi makna hadits riwayat Muslim berikut :
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, katanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Surga dikelilingi dengan segala yang tidak disenangi hawa nafsu, dan neraka dikelilingi oleh segala yang disukai hawa nafsu.” [1]
Withdrawal symptoms.
Ketika seseorang betul-betul mulai menghentikan kebiasaan merokoknya, pada hari-hari pertama mungkin ia akan merasakan berbagai ketidak nyamanan. Secara kejiwaan, ia merasa seakan-akan kehilangan “sesuatu”. Secara fisik, mungkin ada yang sakit kepala, gampang tersinggung, kepingin muntah, dan lain sebagainya. Gejala ini secara umum memang bisa terjadi manakala seseorang berhenti dari suatu kebiasaan rutinnya yang bersifat mencandu. Dikenal sebagai Withdrawal symptoms.
Dr Subagyo Partodiharjo mengatakan bahwa berhenti merokok secara bertahap biasanya gagal. Sedangkan dengan cara drastis sangat berat, karena ia akan merasakan berbagai penderitaan seperti orang yang sakao. Sakao ini akan dirasakan pada hari ke 3, 4 dan 5. Akan tetapi jika ia dapat melalui masa ini, pada hari ke 6 dan seterusnya Insya Allah ia akan bebas dari rokok.


[1] Terjemah Hadits Shahih Muslim, penerbit Widjaja Jakarta, bekerja sam dengan CV Wifaksan



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar